Minggu, 21 November 2010

GERBANG RS FLIP FLOP

GERBANG RS FLIP FLOP NAND DAN NOR

RS FLIP FLOP

Flip-flop merupakan suatu memori dengan kapasitas 1 bit. Selama catu daya-nya terpasang maka memorinya akan bertahan. Dalam penerapannya, memori yang terkandung dalam flip-flop dapat diubah dengan memberikan clock pada masukannya. Flip-flop disusun dari rangkaian dasar yang berupa latch yaitu latch SR. Latch jenis ini dapat dibentuk dari gerbang NAND dan gerbang NOR, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 1 dan 2.

1.GERBANG NAND


Gambar 1. SR latch menggunakan gerbang NAND.

Sedangkan tabel kebenarannya adalah seperti pada Tabel 1.


Tabel 1. Tabel kebenaran SR latch NAND

2.GERBANG NOR


Gambar 2. SR latch menggunakan gerbang NOR.
tabel kebenaran dari SR latch gerbang NOR  adalah seperti pada Tabel 2.


Tabel 2. Tabel kebenaran SR latch NOR








Kamis, 04 November 2010

Rabu, 03 November 2010

"NINJA SEJATIKU"

MOTOR SPORT SEJATI

itom.jpg
Cagiva Mito 125 adalah motor sport sejati buatan Italy. Merupakan versi scale down dari Ducati 916, Mito yang artinya “Mitos” menggunakan mesin dua langkah berpendingin air. hampir semua fitur yang terdapat pada moge dapat ditemui pada Cagiva Mito. Mulai dari Sasis Alumunium Deltabox, lengan ayun pisang, suspensi depan upside down dari Marzzochi hingga rem cakram depan ukuran 320 mm dan rem cakram 180 mm dari Brembo merupakan fitur standar bagi Cagiva Mito. Meski hanya bermesin 125cc Cagiva Mito dapat menghasilkan tenaga 39 hp. Sehingga bobot 136kg dan ukuran ban 110/70×17 depan dan 150/60×17 belakang bukan menjadi beban bagi Mito namun justru mempermudah Mito dalam bermanuver. Sebagai tambahan, pada tahun 1995 ketika Cagiva masih aktif dalam Grand Prix Valentino Rossi merupakan pembalap yang menggunakan Cagiva Mito di kelas 125cc. Dengan tampilan seperti ini hampir tidak ada pemilik Mito di tanah air yang melakukan modifikasi radikal pada Cagiva Mito mereka. Bahkan banyak para modifikator yang melakukan modifikasi hanya untuk meniru tampilan Cagiva Mito 125.
Kekurangan sang Mitos
Segudang fitur yang dimiliki Mito bukan berarti Mito menjadi motor yang sempurna. Untuk penggunaan harian bisa dikatakan Mito mendapat nilai merah dalam setiap kategori. Diawali dari posisi mengemudi yang terlalu merunduk, sehingga membuat pengendaranya cepat pegal, sekalipun si pengendara telah terbiasa mengendari Mito. Sebelas dua belas dengan pengendara, pembonceng malah lebih sial, berbeda dengan jok tingkat seperti pada Ninja 150 RR, jok pembonceng pada Mito hanya merupakan plastik yang dilapisi busa setebal 4mm, tidak terbayang rasanya bila melakukan peralan jauh sebagai pembonceng di atas Mito.
Beralih kepada pengendaraan, slip kopling menjadi hal biasa bagi pengendara Mito apa bila terjebak dalam kemacetan sehingga meskipun dalam kondisi berhenti sering kali gigi Mito tidak bisa dinetralkan kecuali dalam kondisi mesin mati. Parahnya apabila pengendara sering menghidup – matikan mesin maka aki Cagiva Mito yang hanya 9v akan menjadi soak dan artinya pengendara harus bergaya seperti Valentino Rossi ketika ia berusaha menghidupkan motornya setelah terjatuh, karena Mito tidak memiliki kick starter. Bayangkan jika anda harus mendorong motor seberat 136kg di tengah kemacetan hanya untuk menghidupkan mesinya.
mimito.jpg
Kalau sudah demikian bagai mana dengan konsumsi BBM ? tidak perlu kuatir, konsumsi Mito yang “hanya” butuh satu liter pertamax plus untuk menempuh jarak 10,5 km menjadikan Mito motor paling boros di kelasnya. Kalau pun jalanan lancar dan anda tidak menggeber Mito maka konsumsi BBM dapat ditekan hingga 1 liter untuk 15 km.
Lalu kenapa membeli Mito?
Kecepatan dan kepuasan! karena umumnya pemilik Mito memiliki kendaraan lain entah kendaraan roda emat atau roda dua untuk dipakai sehari hari. Kesimpulanya adalah jika anda sudah memiliki kendaraan lain untuk di gunakan sehari hari dan anda merupakan pencinta kecepatan serta punya uang sekitar 59 juta rupiah, tidak ada salahnya anda mencoba memesan Cagiva Mito untuk dipakai bertualang di akhir pekan.
KLASIFIKASI MOTOR NASIONAL
xcd.jpg
Berbeda dengan standar internasional – Konsumen harus jeli agar tidak dibodohi ATPM
Berbeda dengan standard klasifikasi motor Internasional, di tanah air tidak terdapat pakem yang jelas mengenai klasifikasi motor. Tercatat hanya ada tiga jenis klasifikasi motor yang jadi patokan, yaitu Bebek, Skutik dan Sport. Namun sepertinya untuk jenis bebek dan skutik hampir semua pihak baik konsumen maupun Atpm memiliki kesepakatan mengenai klasifikasi motor tersebut. tetapi untuk kategori “sport” inilah yang sering membuat kerancuan maupun kebingungan di kalangan konsumen karena selama ini Atpm sepertinya berhak mengklaim bahwa produknya berjenis “Sport” meski semestinya hanya berjenis City Cruiser.
Pada dasarnya di Indonesia hanya terdapat dua kategori motor dengan 4 sub kategori dan 2 sub cabang kategori
Sports Bike : Artinya motor berkategori sport. Lebih mengutamakan performa ketibang kenyamanan. Ciri ciri motor Sport bike itu sendiri adalah : 1. Memiliki riding position membungkuk 2. Memiliki jok belakang bertingkat 3. Menggunakan fairing 4. Suspensi belakangnya menganut sistem monoshock. Di kelas Sportsbike itu sendiri di bagi dalam beberapa sub kelas diantaranya :
  1. Light Sportsbike (125cc-250cc) Umumnya motor yang bermain di kelas light sportsbike menggunakan konfigurasi mesin dua tak. Contoh motor di kelas ini adalah : Aprila RS 125/250, Cagiva Mito, Honda CBR 125/150 Kawasaki ZX 150/250 Yamaha YZ125R
Naked Bike : Mudahnya adalah motor yang tidak menggunakan fairing. Biasanya motor ini lebih menonjolkan mesin sebagai nilai estetika motor. Meski demikian motor naked bike belum tentu cocok digunakan sebagai motor harian. kelas Naked Bike terbagi menjadi dua jenis yaitu :
  1. Street Fighter : Simpelnya motor di kelas ini adalah motor dari kelas Supersports dan Superbike namun tanpa menggunakan fairing. Hal lainya yang menjadi ciri kelas ini adalah memiliki tenaga besar di putaran menengah. Umumnya di gemari bikers yang menginginkan motor berperforma tinggi namun cukup nyaman untuk dipakai di jalan umum. Contoh motor Street Fighter adalah : Aprilia Tuono, Benelli TNT,Cagiva V Raptor, Ducati Monster, Mv Agusta Brutalle, KTM Super Duke
Road Bike : Didefinisikan sebagai motor harian dengan fitur serta performa standar. Digunakan sebagai sarana transportasi “titik” maupun untuk komuter. Motor jenis ini di bagi dalam beberapa jenis. Satu hal yang perlu diingat, jangan terlalu mengharapkan performa maupun sensasi berkendara pada motor jenis ini. Karena motor jenis ini diperuntukan untuk kendaraan komuter semata.
  1. Skuter : Diawali oleh piaggio dengan varian vespa, sekarang hampir setiap produsen motor memproduksi motor jenis ini. Umumnya memiliki transmisi otomatis sehingga amat cocok digunakan di dalam kota maupun menghadapi kemacetan. Contoh motor jenis skutik : Honda Vario, Gillera Runner, Suzuki Spin Suzuki Burgman, Yamaha Mio, Aprilia 125
  2. Stock Bike / City Cruiser : gabungan dari motor Naked bike dan Touring yang dirancang kembali untuk kebutuhan dalam kota. Salah satu perubahan yang dilakukan adalah dengan meningkatkan efisiensi bbm dan penurunan performa. Contoh motor jenis ini adalah : Honda Tiger Revo, Bajaj Pulsar, Suzuki Thunder, Kawasaki Ninja 150, Yamaha RX King , V-Ixion
  1. Moped : Lebih dikenal sebagai bebek. Amat populer dinegara negara asia karena ukuran mesinya yang kompak serta lincah dalam bermanufer. Tetapi dibeberapa negara kapasitas maksimum mesin moped adalah 99cc, kontras dengan di Indonesia dimana moped memiliki mesin setara dengan motor jenis light sportsbike. Konon biasanya disebut bebek “jantan”
  • Moped Standar : Honda Supra Fit, Suzuki Smash, Yamaha Vega R, Kawasaki Blitz
  • Moped – light Sportsbike : Honda Nova Sonic 125, Suzuki Satria 150 FU, Yamaha Jupiter MX
Pengkategorian Amburadul Ala ATPM = Motor Sportbike
Dikatakan “amburadul” karena paling sering di temui ATPM seenaknya saja mengklaim bahwa jualanya adalah motor “Sportbike” padahal sebenarnya “City Cruiser” hal ini dikarenakan Atpm seringkali menganggap bahwa setiap motor memiliki tangki di tengah (lihat klaim Atpm pada produk seperti : Honda Mega Pro, Yamaha RX King hingga V-Ixion) mereka dengan mudah mengkategorika motornya sebagai “sportsbike” padahal justru produknya merupakan jenis “city cruiser” Hal ini dikarenakan dengan mengklaim produknya sebagai “sportbike” maka produknya memiliki nilai jual lebih dibanding produk ber kasta “Cruiser” untuk itu hendaknya konsumen dan bikers lebih jeli agar tidak mudah diperdaya oleh klaim asal asalan Atpm. Bravo Bikers Cerdas Indonesia
JAPANESE SPORTSBIKE
r1.jpgr6.jpgtzr50.jpg
Yamaha YZF R1 – 1000cc/Yamaha YZF R6 – 600cc/Yamaha TZR 50 – 50cc
zx634.jpgzx10.jpgzx12.jpg
Kawasaki Ninja 636 – 636cc /Kawasaki Ninja ZX10 – 1000cc /Kawasaki Ninja ZX 12 – 1200cc
gsx600.jpggesr750.jpggsxr1000.jpg
Suzuki GSXR 600 – 600cc /Suzuki GSXR 750 – 750cc /Suzuki GSXR 1000 – 1000cc
cbr-600rr.jpgcbr1000rr.jpghonda-fireblade-gp.jpg
Honda CBR 600 RR – 600cc /Honda CBR 1000 RR – 1000 cc /Honda CBR 1000 RR
AKIBAT ANCAMAN TEROR-RELI DAKAR 2008